Jika teman-teman memperhatikan footer website ini, teman-teman pasti akan mengetahui kalau website ini dibuat menggunakan static site generator.
Pada bagian footer tersebut saya cantumkan Powered by Hugo & PaperMod. Yap! Situs ini di-generate menggunakan Hugo , one of the most popular open-source static site generators.
Apa itu static site generator?
Hugo merupakan static site generator yang artinya Hugo merupakan blogging engine yang mengubah file-file masukan, baik itu file teks, gambar, video, dan lain sebagainya, menjadi sebuah halaman web statis. Halaman web statis merupakan halaman web yang di-delivered kepada web browser sebagaimana dia disimpan dalam server web.
Berbeda dengan halaman web dinamis yang berupa halaman web yang di-generate secara on-demand oleh aplikasi web ketika ada permintaan untuk menampilkan halaman web dari web browser. Biasanya, halaman web statis di-generate hanya ketika akan menyimpan halaman web tersebut di server web.
Website statis yang di-generate oleh static site generator tidak membutuhkan aplikasi web backend setelah halaman-halamannya di-generate. Jadi, file-file halaman web yang diminta dan ditampilkan kepada pengunjung merupakan file-file yang disimpan di dalam server web tersebut tanpa adanya pengolah terlebih dahulu.
Apa untungnya menggunakan static site?
Keuntungan yang didapatkan ketika kita menggunakan static web antara lain pemuatan situs web yang lebih cepat dan penggunaan sumber daya server yang lebih sedikit.
Karena static site tidak perlu melakukan generate halaman web setiap kali pengunjung meminta sebuah halaman web, maka static site relatif lebih cepat dimuat oleh web browser. Kerja server hanya mengirimkan saja file-file yang diminta oleh web browser pengunjung. Dengan begitu, penggunaan sumber daya server menjadi lebih ringan.
Apa kekurangan menggunakan static site?
Pada umumnya, static site tidak menawarkan interaksi antara pengunjung website dengan situs web. Jikapun terdapat interaksi, hal tersebut biasanya berupa interaksi client side saja menggunakan skrip JavaScript. Pengunjung tidak bisa menambah, mengubah, maupun menghapus informasi yang ada di halaman web karena untuk melakukan pengubahan informasi pada halaman web statis diperlukan generate ulang halaman tersebut menggunakan informasi terbaru.
Jadi, ketika saya menemukan terdapat kesalahan penulisan (typo) pada artikel di website ini, saya harus generate ulang informasi yang sudah diperbaiki dan mengunggah ulang ke server saya.
Kenapa menggunakan static site?
Website ini merupakan blog pribadi saya. Artikel yang ada merupakan artikel yang saya tulis sendiri, tidak ada penulis lainnya. Selain itu, frekuensi penerbitan tulisan saya tidaklah sebanyak portal berita, bisa saja saya hanya menerbitkan satu artikel dalam satu bulan karena adanya kesibukan lainnya.
Oleh karena itu, saya rasa tidak membutuhkan aplikasi web untuk blog saya ini. Selain itu, berkaca dari seringnya saya ganti server dan ganti platform, saya lebih nyaman menggunakan static site generator karena saya tinggal mengunggah file-file yang sudah pernah saya tulis ke server yang baru.
Yup! Artikel-artikel di blog ini saya tulis secara offline di komputer saya. Jadi, saya memiliki backup jika sewaktu-waktu saya ganti server. Dan prosesnya tidak berbelit-belit. Cukup nyalakan server web, upload file dari komputer, kemudian server sudah bisa dikunjungi. Tidak perlu meng-install apa-apa, tidak perlu proses import data, dan tidak perlu pindah-pindah platform lagi.
Bisa komen-komen di static site?
Ketika menggunakan static site, sepanjang yang saya ketahui, untuk menggunakan fitur komentar di halaman web tidak memungkinkan. Oleh karena itu, saya menggunakan layanan tambahan untuk menyediakan fitur komentar di website ini.
Tidak mungkin saya memberikan akses kepada pengunjung untuk mengubah-ubah halaman website saya dong.
Hugo sendiri memberikan kemudahan untuk mengintegrasikan layanan komentar untuk website yang di-generate-nya. Layanan built-in-nya menggunakan layanan Disqus.

Tampilan komentar Disqus
Saya sendiri tidak menggunakan Disqus karena lumayan berat loading-nya dan pengunjung blog saya diharuskan memiliki akun Disqus hanya untuk komen di artikel saya. Saya sangat keberatan akan hal tersebut.
Saya juga sempat menggunakan Mastodon untuk digunakan sebagai fitur komentar di blog ini, tetapi saya tutup lagi karena pengguna Mastodon di Indonesia masih hanya segelintir orang.
Akhirnya saya menemukan layanan komentar yang secara ringan, pengunjung tidak perlu membuat akun, dan sistemnya dapat dimiliki oleh saya sendiri yaitu isso commenting system .

Tampilan fitur komentar mengunakan isso
Akhirnya, saya putuskan menggunakan isso untuk blog ini sehingga kalian bisa komen-komen di blog ini dengan bebas, bahkan tanpa harus membuat akun. Saya bebaskan semua orang untuk berkomentar. Walaupun demikian, saya harapkan agar teman-teman bijak dalam berkomentar.
Jadi, untuk teman-teman yang menggunakan static site generator, kamu bisa memanfaatkan isso commenting system untuk menambahkan fitur komentar pada blog teman-teman. Static site juga bisa ada komentarnya.