Hai kawan-kawan. Pagi ini saya mendapatkan pesan dari Prisca tentang kegiatannya di Indonesian Youth Excursion Network. Dia membagikan video pemaparan tentang briket kelapa sawit sebagai bahan bakar alternatif.

Videonya bisa ditonton di Instagram Indonesian Youth Excursion .

Oke, setelah saya tonton video tersebut, ada kejanggalan yang saya rasakan. Pada video tersebut, tim Prisca menjelaskan tentang aplikasi jual-beli briket sebagai bahan bakar alternatif. Sepengetahuan saya, yang memanfaatkan briket sebagai bahan bakar secara masif adalah bisnis bukan lagi konsumer.

Yang saya tangkap dari video tersebut, aplikasi terlihat menyasar konsumer langsung yang mana penggunaan briket merupakan hal yang tidak praktis dibandingkan dengan penggunaan gas.

Jika dimasukan untuk kalangan bisnis, jenis aplikasi B2C seperti dalam video sangat jarang dapat digunakan dalam skenario B2B. Jika teman-teman masih ingat tentang BukaLapak, maka teman-teman pasti tahu bahwa BukaLapak juga menyediakan fitur B2B melalui BukaPengadaan yang sudah tentu memiliki perbedaan dengan fitur BukaLapak marketplace. BukaPengadaan dapat dikatakan marketplace yang dikustom agar dapat sesuai dengan proses pengadaan di perusahaan.

Saran saya untuk tim Prisca, referensi yang dapat digunakan untuk sistem yang kalian kembangkan dapat mencontoh e-Katalog LKPP dari instansi-instansi pemerintahan. Walau tidak ideal tetapi memberi gambaran bagaimana ruwetnya pengadaan di perusahaan ataupun instansi pemerintahan 😆.

Tetap semangat buat kalian. Semoga ide-ide kalian dapat terwujud suatu saat nanti. 💪💪💪